Sleman (MAN 5 Sleman) - Guna mengefektifkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui pembelajaran dalam jaringan (daring) selama pandemi Covid-19, MAN 5 Sleman, menggelar workshop telah standar isi dan pengembangan kurikulum, dalam rangka penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) daring bagi guru, Selasa (11/8).
Kegiatan ini diikuti oleh 59 guru dengan menghadirkan pemateri Dra. Reni Herawati, M.Pd selaku pengawas SMA Balai Pendidikan Menengah Kota Yogyakarta, yang tidak hanya menyampaikan materi secara teori semata, namun membimbing dan mengajari praktik secara langsung pada peserta workshop.
Kepala MAN 5 Sleman, Drs. Aris Fu’ad dalam sambutannya dan sekaligus membuka kegiatan workshop ini, menyampaikan karena di masa pandemi Covid-19, proses pembelajaran berlangsung jarak jauh (PJJ) atau peserta didik belajar di rumah (BDR) melalui pembelajaran dalam jaringan (daring). Pembelajaran daring menuntut guru menguasai tehnologi pembelajaran karena kegiatan belajar mengajar KBM tidak berlangsung secara tatap muka.
“Saya minta guru terus menggali kreatifitas dan inovasi, sehingga bisa menemukan metode yang tepat dalam pembelajaran daring bagi anak didik. Tanpa kreatifitas dan inovasi yang tinggi pembelajaran jak jauh melalui daring tidak akan berjalan secara maksimal,” tegas Aris Fu'ad
Aris Fu’ad menambahkan hikmah pembelajaran di masa pendemi guru di paksa menerapkan pembelajaran era revolusi industri 4.0 yang serba digital dan elektronik. Anak belajar di era pandemi lebih akrab dengan Gatget atau Gawai dari pada buku. Sehingga guru dituntut lebih kreatif dalam menyusun dan membuat media pembelajaran daring. Guru harus menyesuaikan diri dengan situasi yang terjadi. Model dan metode pembelajaran yang diterapkan pun berbeda dari kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas seperti sebelumnya.
Sedangkan nara sumber, Reni Herawati memaparkan implementasi kurikulum pada masa pandemi, salah satunya penyusunan RPP sederhana yang memuat tujuan, materi, langkah-langkah pembelajaran dan assesment atau penilaian. “Penyusunan RPP dengan metode daring tidak perlu disusun terlalu banyak, yang penting essensinya terpenuhi. Di model pembelajaran jarak jauh, RPP harus disusun dengan baik, sehingga materi yang disampaikan secara virtual mudah dicerna oleh anak didik,” ujar Reni Herawati
Pengawas yang juga sebagai anggota Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah DIY ini menambahkan, prinsip utama belajar di rumah meliputi prioritas kesehatan, belajar untuk pengalaman, pendidikan kecakapan hidup, dan aktivitas pembelajaran yang bervariasi serta adanya umpan balik pada hasil belajar yang mengedepankan pola interaksi dan komunikasi positif antar guru, siswa dan orang tua melalui pendayagunaan sarana digital yang ada.
Di temui seuasi workshop Wakil Kepala Urusan Kurikulum, Hj. Musfiroh, S.Pd, M.Pd mengatakan Workshop tahun ini agak berbeda karena harus memperhatikan Protokol Kesehatan Covid-19. Workshop kali ini fokus pada penyusunan RPP metode daring. “Semoga apa yang sampaikan nara sumber bisa menjadi energi baru bagi kita semua untuk bisa meningkatkan profesionalitas kita dalam pendidikan dan pembelajaran”, harap Musfiroh penuh semangat. (tmr)
Kirim Komentar